3 Perempuan Sustainability Heroes: di Berbagai Bidang
February 1, 2025 By admin
Perempuan sustainability mendorong keberlanjutan menjadi isu global yang sangat penting. Banyak perempuan yang berperan sebagai agen perubahan dalam berbagai bidang, mendorong inovasi, serta membangun sistem yang lebih ramah lingkungan dan sosial. Artikel ini akan mengulas perempuan sustainability luar biasa yang telah menjadi “perempuan Sustainability Heroes” di Indonesia. Dengan komitmen dan kepemimpinan mereka, mereka tidak hanya menginspirasi, tetapi juga menciptakan dampak nyata dalam keberlanjutan.
Perempuan Sustainability: Lucia Karina, Mempromosikan Ekonomi Sirkular dan Pengelolaan Air
Source: IKA ITS
Lucia Karina adalah Direktur Public Affairs, Communication, and Sustainability di Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia. Dia diakui secara internasional sebagai pelopor dalam implementasi ekonomi sirkular dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Kontribusi Lucia Karina dalam Keberlanjutan
Pengelolaan Limbah Plastik: Lucia mengembangkan program Amandina-Mahija yang menghubungkan berbagai pihak dalam ekosistem pengelolaan limbah PET (Polyethylene Terephthalate) agar lebih efektif dan efisien.
Penerapan SDGs dalam Bisnis: Ia mendapatkan penghargaan SDG Pioneers 2024 dari United Nations Global Compact berkat kontribusinya dalam mengadopsi praktik berkelanjutan dalam operasional perusahaan.
Program Air Bersih: Melalui proyek konservasi air, ia berupaya mengurangi dampak negatif industri terhadap sumber daya air dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam proses produksi.
Lucia Karina percaya bahwa keberlanjutan hanya dapat dicapai melalui kolaborasi lintas sektor. Oleh karena itu, ia mendorong keterlibatan pemerintah, industri, dan masyarakat dalam solusi lingkungan yang komprehensif.
Alexandra Askandar: Transformasi Perbankan Menuju Net Zero Emissions
Source: Dok Pribadi
Alexandra Askandar adalah Wakil Direktur Utama Bank Mandiri yang aktif dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis perbankan. Dalam perannya, ia mendorong perubahan besar dalam sektor finansial guna mencapai target Net Zero Emissions.
Inisiatif Alexandra Askandar dalam Keberlanjutan
Portofolio Pembiayaan Hijau: Bank Mandiri meningkatkan portofolio hijau hingga 20,4% untuk mendukung proyek energi terbarukan dan bisnis berkelanjutan.
Pengurangan Emisi Karbon: Dengan strategi efisiensi energi dan elektrifikasi kendaraan operasional, Bank Mandiri berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 25%.
Pemasangan Panel Surya: Sebagai langkah menuju operasional yang lebih ramah lingkungan, lebih dari 50 kantor cabang Bank Mandiri kini dilengkapi dengan panel surya.
Digital Carbon Tracking: Alexandra memimpin pengembangan sistem yang memungkinkan pemantauan emisi karbon secara real-time, mendorong transparansi dan akuntabilitas.
Pendanaan Berkelanjutan: Di bawah kepemimpinannya, Bank Mandiri meningkatkan akses pembiayaan untuk proyek-proyek berkelanjutan, termasuk infrastruktur hijau dan energi terbarukan. Bank ini telah menyalurkan triliunan rupiah untuk mendukung inisiatif hijau yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan global.
Edukasi dan Kesadaran ESG: Alexandra juga memimpin program edukasi bagi nasabah dan pelaku usaha tentang pentingnya Environmental, Social, and Governance (ESG). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi dunia usaha dalam mengadopsi praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan.
Kemitraan dengan Lembaga Internasional: Bank Mandiri bekerja sama dengan berbagai lembaga global seperti IFC (International Finance Corporation) dan ADB (Asian Development Bank) untuk memperluas cakupan pembiayaan hijau serta mengembangkan produk keuangan berkelanjutan yang inovatif.
Dengan kepemimpinan Alexandra, Bank Mandiri tidak hanya menjadi lembaga keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berperan dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Ia percaya bahwa sektor perbankan memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi industri menuju ekonomi rendah karbon.
Tiza Mafira: Menggerakkan Kebijakan Ramah Lingkungan
Source: Tokoh Inspiratif
Tiza Mafira adalah Direktur Eksekutif Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia. Ia dikenal sebagai aktivis lingkungan yang telah berhasil mendorong berbagai kebijakan dalam upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di Indonesia.
Peran Tiza Mafira dalam Keberlanjutan
Kampanye Nasional Pengurangan Plastik: Gerakan yang dipimpinnya berhasil mendorong peraturan daerah tentang pembatasan plastik di lebih dari 30 kota di Indonesia.
Advokasi dan Riset: Tiza menggunakan data dan penelitian untuk memberikan rekomendasi kebijakan berbasis bukti kepada pemerintah.
Kolaborasi dengan Industri: Ia bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk mencari solusi inovatif dalam mengurangi limbah plastik, termasuk penggunaan material alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Edukasi Masyarakat: Lewat berbagai platform, ia aktif menyuarakan pentingnya kesadaran akan dampak buruk plastik sekali pakai dan bagaimana setiap individu dapat berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik.
Tiza Mafira membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Dengan kegigihannya, ia telah menciptakan dampak yang signifikan dalam upaya mengurangi sampah plastik dan membangun kebijakan yang lebih ramah lingkungan.
Kesimpulan: Perempuan sebagai Pemimpin Keberlanjutan
Ketiga perempuan ini—Lucia Karina, Alexandra Askandar, dan Tiza Mafira—adalah contoh nyata bahwa kepemimpinan dalam keberlanjutan dapat diwujudkan di berbagai sektor. Dari industri manufaktur, perbankan, hingga advokasi kebijakan, mereka telah menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.