4 Trik Mengatur Uang ala Prita Ghozie Supaya Tiap Hari Serasa Kayak Tanggal Muda
February 27, 2025 By admin
Halo semuanya, saya Prita Ghozie, financial consultant yang sudah lebih dari 10 tahun membantu banyak orang mengelola keuangan mereka. Salah satu pertanyaan yang paling sering saya dengar adalah:
“Kenapa ya, gaji saya selalu habis sebelum akhir bulan?”
Banyak yang berpikir kalau kondisi keuangan yang lebih baik hanya bisa dicapai kalau punya gaji besar atau dapat rezeki nomplok. Padahal, mengelola uang dengan baik jauh lebih penting daripada sekadar memiliki penghasilan tinggi. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa menjalani hidup dengan nyaman tanpa harus khawatir soal keuangan setiap bulan.
Saya Prita Ghozie ingin berbagi 4 trik mengatur uang yang bisa kamu terapkan agar keuangan tetap sehat dan nggak melulu terasa seperti tanggal tua. Yuk, mulai dari sekarang!
Prita Ghozie: Buat Catatan Pengeluaran, Jangan Hanya Mengandalkan Ingatan
Banyak orang tidak sadar ke mana perginya uang mereka setiap bulan. Ini terjadi karena tidak ada pencatatan yang jelas. Saya selalu menyarankan untuk membuat catatan pengeluaran agar kamu bisa melihat dengan jelas di mana kebocoran keuangan terjadi.
Ada dua cara yang bisa kamu pilih:
- Teknik Konvensional: Kumpulkan struk belanja, catatan transaksi ATM, atau bukti pembayaran lainnya, lalu tulis di jurnal keuangan. Cocok untuk kamu yang sering menggunakan uang tunai.
- Teknik Digital: Gunakan aplikasi keuangan atau Excel. Kamu bisa mengunduh mutasi transaksi dari e-wallet, kartu debit, atau kartu kredit, lalu mengategorikannya secara otomatis.
Dengan mencatat pengeluaran, kamu bisa mengevaluasi pola belanja dan mulai memilah mana yang penting dan mana yang bisa dikurangi.
Siapkan Dana Darurat, Supaya Tidak Panik Saat Keuangan Terdesak
Dana darurat adalah perlindungan finansial yang wajib dimiliki, baik kamu masih single, sudah menikah, atau bahkan menjadi tulang punggung keluarga.
Kenapa penting? Karena hidup penuh ketidakpastian. PHK, biaya rumah sakit, atau perbaikan kendaraan bisa terjadi kapan saja. Jika tidak memiliki dana darurat, kamu bisa terpaksa berutang dan ini bisa mengganggu kestabilan keuanganmu.
Saya menyarankan untuk memiliki minimal 3 kali dari pengeluaran bulanan. Jika pengeluaranmu Rp5 juta per bulan, maka dana darurat idealnya Rp15 juta. Untuk pekerja lepas atau freelancer, sebaiknya memiliki dana darurat hingga 6 bulan pengeluaran.
Pisahkan dana ini di rekening khusus yang tidak digunakan untuk transaksi sehari-hari. Dengan begitu, kamu tidak akan tergoda untuk menggunakannya.
Pisahkan Gaji ke Beberapa Pos Alokasi
Banyak orang merasa gajinya hanya “numpang lewat”. Padahal, masalahnya bukan di jumlah gaji, tapi bagaimana cara kita mengalokasikannya.
Saya selalu menyarankan metode pembagian gaji ke dalam beberapa pos, seperti berikut:
- 5% untuk Zakat/Donasi – Berbagi rezeki itu penting, dan ini juga bagian dari keseimbangan finansial.
- 10% untuk Proteksi & Asuransi – Lindungi diri dengan asuransi kesehatan, jiwa, dan dana darurat tambahan untuk pengeluaran tak terduga.
- 50-60% untuk Biaya Hidup – Ini termasuk sewa, makan, transportasi, dan kebutuhan pokok lainnya.
- 5% untuk Tabungan Jangka Panjang – Persiapkan untuk pendidikan anak, dana pensiun, atau target besar lainnya.
- 10% untuk Hiburan & Self-Reward – Hidup juga perlu dinikmati, tapi tetap dalam batas wajar!
Jika kamu memiliki cicilan, pastikan total cicilan tidak lebih dari 30% dari penghasilan agar tetap memiliki ruang untuk kebutuhan lainnya.
Mulai Investasi, Jangan Cuma Menabung
Banyak orang berpikir kalau sudah menabung, berarti keuangannya aman. Padahal, tabungan di rekening biasa nilainya bisa tergerus inflasi. Kalau ingin uang bertumbuh, investasi adalah jawabannya.
Investasi adalah penundaan konsumsi hari ini untuk mendapatkan hasil lebih besar di masa depan. Tapi sebelum mulai, tentukan dulu tujuan investasimu:
- Jangka pendek (1-3 tahun): Reksadana pasar uang atau deposito.
- Jangka menengah (3-5 tahun): Reksadana campuran atau obligasi.
- Jangka panjang (5-10 tahun ke atas): Saham atau reksadana saham untuk hasil optimal.
Pastikan investasi yang kamu pilih sesuai dengan profil risikomu. Jika kamu tipe yang tidak suka risiko, pilihlah investasi dengan risiko rendah. Sebaliknya, jika kamu berani mengambil risiko lebih besar, kamu bisa mencoba instrumen yang lebih agresif.
Selalu lakukan riset dan jangan tergiur investasi bodong. Pilih platform yang aman dan pastikan kamu memahami cara kerjanya sebelum berinvestasi.
Mengelola keuangan bukan tentang seberapa besar gaji yang kamu punya, tapi bagaimana cara kamu mengaturnya. Jika ingin keuangan tetap sehat setiap bulan, pastikan kamu menerapkan 4 langkah ini:
- Membuat catatan pengeluaran agar bisa mengontrol keuangan dengan lebih baik.
- Menyiapkan dana darurat untuk menghadapi kejadian tak terduga.
- Membagi gaji ke dalam beberapa pos pengeluaran agar tidak cepat habis.
- Mulai investasi untuk meningkatkan nilai uang di masa depan.
Jangan menunda untuk mulai mengatur keuanganmu! Semakin cepat dilakukan, semakin cepat pula kamu bisa menikmati hasilnya. Kalau saya bisa, kamu juga pasti bisa!