January 28, 2025 By admin
Felicia Putri Tjiasaka viral di media sosial berkat pencapaiannya yang luar biasa. Ia berhasil memiliki uang Rp100 juta di usia 20 tahun, Rp1 miliar di usia 24 tahun, dan mencapai angka fantastis Rp10 miliar di usia 25 tahun. Berbagai wawasan yang ia bagikan menjadi inspirasi banyak anak muda yang ingin mencapai kebebasan finansial.
Dalam sebuah wawancara bersama Maudy Ayunda, Felicia Putri Tjiasaka menjelaskan pentingnya merencanakan investasi sejak dini. Ia menyarankan agar investasi tidak dilakukan dari sisa uang pendapatan, melainkan dengan menyisihkan sebagian penghasilan secara terencana.
“Kalau pendapatannya kecil, yang ada malah tidak ada sisa uang dan ujung-ujungnya ngutang. Ini juga karena anak muda kan juga mau senang-senang,” ungkap Felicia. Menurutnya, investasi adalah bentuk membayar diri sendiri untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Felicia memberikan panduan sederhana yang bisa diikuti oleh pemula:
Felicia merekomendasikan menyisihkan minimal 10% dari pendapatan untuk investasi. “Semakin besar pendapatan kita, maka semakin besar juga kemampuan kita untuk investasi,” jelasnya. Pemula tidak perlu memaksakan diri untuk berinvestasi dalam jumlah besar.
Membiasakan diri untuk mengalokasikan dana ke investasi setiap kali menerima pendapatan adalah kunci konsistensi. “Aku sendiri, setiap kali mendapatkan pendapatan, selalu memprioritaskan alokasi untuk investasi dengan target tertentu,” tambah Felicia.
Bagi pemula, Felicia menyarankan untuk memulai dengan instrumen investasi yang berisiko rendah seperti reksa dana pasar uang atau tabungan berjangka. Seiring waktu, setelah lebih memahami dunia investasi, barulah mencoba instrumen yang lebih berisiko seperti saham atau properti.
Investasi sering kali membuat pemula terkejut dengan fluktuasi nilai aset. Felicia mengingatkan, “Pemula itu jangan kapok melihat hasil investasinya yang kadang naik-turun. Tidak perlu cuan banyak di awal, yang penting belajar dulu.”
Bagi generasi muda yang harus menghidupi diri sendiri sekaligus orang tua dan anak, investasi menjadi tantangan tersendiri. Felicia merekomendasikan instrumen yang aman seperti:
“Kalau uangnya hilang karena menaruhnya di instrumen berisiko tinggi seperti kripto, bisa-bisa rumah kena sita,” ujar Felicia.
Generasi sandwich sering kali merasa terhimpit antara kebutuhan finansial diri sendiri, orang tua, dan anak. Agar tidak terus-menerus terjebak dalam situasi ini, berikut enam langkah yang bisa dilakukan:
Gunakan rumus 50/30/20 atau 40/30/20/10. Misalnya, alokasikan 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk hiburan, 20% untuk tabungan atau investasi, dan 10% untuk donasi.
Mencatat pemasukan dan pengeluaran membantu memahami pola keuangan, sehingga memudahkan perencanaan di masa depan.
Cobalah menciptakan passive income melalui investasi, menyewakan properti, atau usaha sampingan.
Mulailah menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana pensiun agar tidak membebani anak di masa tua.
Asuransi kesehatan penting untuk melindungi keuangan dari biaya pengobatan yang tidak terduga.
Diskusikan kondisi keuangan dengan keluarga agar mereka memahami batas kemampuan finansial Anda. Hal ini bisa mencegah tekanan berlebih pada generasi sandwich.
Juky Mariska, Wealth Management Head Bank OCBC NISP, menekankan pentingnya diversifikasi investasi. Dengan menyebarkan dana ke berbagai instrumen, investor dapat meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan.
“Tabungan tradisional tidak cukup. Tabungan harus ditransformasikan agar memberikan hasil optimal. Diversifikasi adalah kuncinya,” jelas Juky.
Berinvestasi adalah langkah penting untuk mencapai kebebasan finansial. Bagi pemula, fokuslah pada langkah kecil dan terencana. Mulailah dengan instrumen berisiko rendah, bangun kebiasaan berinvestasi, dan alokasikan pendapatan dengan bijak. Bagi generasi sandwich, investasi yang aman seperti SBN Ritel atau reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi pilihan tepat.
Dengan tips dari Felicia Putri Tjiasaka dan panduan di atas, siapa pun bisa memulai perjalanan investasi yang sukses. Kuncinya adalah disiplin, konsistensi, dan terus belajar dari pengalaman. Semakin dini memulai investasi, semakin besar peluang untuk menikmati masa depan finansial yang lebih mapan.